Gunung Triple S termaksud dalam destinasi haiking andalan yang dimiliki Sumatera Utara. Tiga gugus Gunung dalam cakupan Triple S ini berada dalam
kawasan Kabupaten Karo, yaitu Gunung Sibuatan, Gunung Sinabung dan Gunung
Sibayak. Untuk lebih jelasnya berikut adalah ulasan tentang Gunung Triple S di Sumatera Utara,
Sebelumnya tak
banyak info tentang gunung non aktif tertinggi di sumatera utara. Gunung
Sibuatan mulai ramai didaki pada awal tahun 2010 walupun info yang tersedia
belum terpublikasi secara massa di media, paahal sebelumnya di tahun 1998 tim
pendaki dari Universitas Sumatera Utara sudah membuka trekking ke gunung ini.
Gunung Sibautan
memiliki ketinggian 2745 m.dpl.
Lokasi gunung ini terletak di desa Naga lingga, Kecamatan Merek, Kabupaten
Karo, Sumatera Utara. Kawasan hutan di gunung ini masih tergolong sangat alami.
Hutan hujan tropis dengan vegetasi lumut yang menghiasi hampir ¾ bagian
hutannya. Walaupun merupakan kawasan hujan tropis, kawasan hutan Sibuatan tidak
memiliki sumber mata air. Irigasi yang tersedia hanya di sekitaran pintu rimba
gunung Sibuatan yang merupakan kawasan ladang penduduk sekitar.
Waktu tempuh pendakian gunung sibuatan membutuhkan waktu 5
sampai 9 jam. Puncak Sibuatan di tandai dengan semacam tugu perbatasan. Dengan
jalur tracking yang pendek antara menajak dan menurun. Kondisi jalur yang di
dominasi tanah akan memberatkan langkah jika dalam kondisi musin hujan. Dan
terdapat gardu pepohonan seperti diselimuti lumut yang hampir selalu basah. Dibeberapa
lokasi akan ditemukan tumbuhan kantung semar yang masih memiliki pesona
tersendiri. Panorama utama yang bisa disaksikan dari gunung Sibuatan yaitu kawasan hutan hujan tropis
yang masih alami di sepanjang Bukit Barisan serta tanaman perdu yang masih
kecil. Pemandangan yang disajikan berupa panorama Danau Toba & Pulau
Samosir disebelah Timur. Di sebelah Utara, terdapat panorama Kota Berastagi,
Gunung Sibayak dan Gunung Barus. Disebelah selatan kita dapat menyaksikan garis
cakrawala Pantai Barat Sumatera yang memanjang dari Aceh Selatan sampai
Sibolga. Dan disebelah Barat, kita dapat menyaksikan Gunung Sinabung, Taman
Nasional Gunung Leuser dan Kota Kabanjahe.
Tahun 2014 Gunung
Sibuatan menjadi perbincangan ramai untuk diincar para pendaki. Oleh sebab itu,
sejak Agustus 2014 Gunung Sibuatan sudah memiliki posko dan tim pengurus sistem
tertib adminitrasi yang dikomandoi oleh penduduk sekitar penantian Sibuatan. Sejak
saat itulah, bombardir pendakian Sibuatan diawasi ketat oleh GEMPARI (pengurus/
warga sekitar yang menjadi pengurus observasi pendakian gunung Sibuatan).
2. Gunung Sinabung
Satu-satunya gunung di
Sumut yang berkakikan danau adalah Sinabung, yaitu danau Lau Kawar yang memiliki
pesona alam memukau yang diapit oleh legenda yang menyertainya. Secara
administratif gunung Sinabung termasuk dalam kabupaten Karo yang terletak di
kecamatan Simpang Empat.
Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.451 m.dpl. Waktu tempuh pendakian membutuhkan waktu sekiatar 4 sampai 7 jam. Sepanjang
pendakian masih ditemukan hutan tropis serta hamparan ladang penduduk yang
ditumbuhi sayur, buah dan bunga-bungaan yang berwarna-warni. Setengah
perjalanan tracking mencapai puncak akan melalui tantangan berat jalan setapak berupa
cadas atau bebatuan yang kiri-kanan jurangnya cukup curam. Sebelum memasuki
wilayah cadas, pendaki biasa mengisi perbekalan air minum di kawasan pandan
yang memiliki sumber mata air yang jernih.
Puncak Sinabung berbentuk pilar batu yang menjulang
tinggi, dengan tambahan pesona kawah Sinabung yang bernama Kawah Batu Sigala
yang masih aktif memuntahkan uap panas. Kawasan puncak Sinabung cukup luas dan terjal,
bahkan terdapat bukit-bukit yang kokoh untuk menambah kemegahan. Sebelah
timurnya puncak terlihat keindahan Danau toba dan kota Medan dikejauhan.
Sebelah baratnya, keindahan danau lau kawar dan hamparan rumah penduduk
disekitar kaki gunung.
Sejak tahun 2010 status gunung Sinabung mulai
berkontraksi dengan memuntahkan asap dan abu vulkanik. Terhitung September 2013
kondisi gunung Sinabung kian aktif memproduksi asap dan abu vulkanik dahsyat
yang sampai mengguyur kota Medan dengan hujan Abu. Kondisi tersebut menghentikan segala
aktifitas pendakian di jalur gunung Sinabung. Sampai memasuki tahun 2014 gunung
Sinabung memasuki status level 4 (Awas) yang terus memproduksi guguran lava
pijar dan semburan awan panas. Terhitung sejak aktifnya Sinabung terjadi
rentetan kegempaan, letusan, dan luncuran awan panas yang terus-menerus. Hal
ini memaksa tambahan warga untuk mengungsi, hingga melebihi 20 ribu orang yang berasal dari luar radius bahaya (5 km), diantaranya Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung yang berada dalam zona
bahaya I.
Gunung Sibayak sudah seperti maskot penduduk
di Tanah Karo. Gunung Sibayak secara
administratif terletak di Desa Raja
Berneh atau lebih dikenal dengan sebutan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo
( 60 KM dari Kota Medan ). Daerah yang berada di kaki Gunung Sibayak merupakan kawasan pertanian yang bercocok tanam
sayuran dan hortikultura lainnya.
Gunung Sibayak berada di sebelah gunung Sinabung yang juga memiliki
kawah aktif. Tinggi gunung Sibayak sekitar 2.212 m.dpl. Sibayak menawarkan
panorama alam yang eksotis, Mulai keindahan Telaga Kawah dengan tebing tingginya yang beraneka warna sampai
puncak tertingi Sibayak yang unik, berbentuk tapal kuda lalu meninggi seperti piramida.
Titik pendakian menuju Gunung Sibayak ada di beberapa lokasi,
di antaranya kawasan jalur Lima Empat. Disebut jalur Lima Empat karena lokasi ini berada pada posisi KM 54 dari
Kota Medan. Dari titik ini
perjalanan menuju puncak Gunung Sibayak
dapat ditempuh dengan waktu 3-4 jam. Tidak jauh dengan lokasi ini, juga dapat
melihat Air Terjun Sikulikap
yang memiliki ketinggian di atas 7 meter.
Jalur pilihan yang juga biasa
dipergunakan para pendaki adalah jalur Simpang
Doulu atau jalur tangga juga biasa disebut jalur satu dua yang berada di
Desa Semangat Gunung. Dari jalur
ini, perjalanan relatif lebih pendek sekitar 2 jam dengan menempuh jalur tangga
yang selama ini menjadi jalur yang ramai dilintasi. Sebelum beranjak menuju
puncak Gunung Sibayak, di kawasan Doulu akan ditemukan lokasi pemandian air
panas yang bersumber dari kawah Gunung Sibayak.
Sibayak disebut juga gunung Raja, karena
dalam bahasa karo, Sibayak artinya adalah Raja. Banyak pendaki yang mengunjungi
Sibayak pada saat musim pendakian yang bertepatan dengan beberapa moment,
seperti memperingati 17 Agustus di Sibayak atau sekedar mendirikan tenda di
malam pergantian tahun. Kondisi musim perndakian itu seolah akan menyulap
Sibayak laksana pasar malam.
Alhamdulillah, jiwa dan raga saya sudah pernah berkunjung dan merasakan
sensasi ketiga gunung tersebut. Urutkan pendakian Gunung tripel S yang saya
lakukan diprakasai oleh teman-teman seperasa yang cocok dihati. Gunung yang
pertama kami kunjungi yaitu gunung Sinabung pada April 2013 sebelum kontraksi
Sinabung mulai garang bergejolak. Selanjutnya kami mengunjungi gunung Sibuatan
pada Februari 2014, dengan resiko pada saat itu info pendakian dari jalur dan medannya masih sulit dilacak. Bahkan
Gunung Sibuatan belum "tenar" setelah memiliki GEMPARI yang mengurus rekonstruksi jalur pendakian. Kemudian Gunung Sibayak yang menjadi klimaks
pencapaian Gunung Triple S di Sumatera Utara pada Mei 2014.
Thanks info nya yaa :)
BalasHapusWatch movie online
Wah wah, udah ke Sibuatan nya rupanya adek ni..mantap bah
BalasHapus