Mari,
Kawan! Rasakan dan Nikmati Pentas Attitude 3088
“Kau tak pernah menaklukkan sebuah gunung. Kau berdiri dipuncaknya hanya sesaat, setelah kau turun, angin bertiup menghapus jejak-jejak kakimu. -Arlene Blum”
Sini kuberitaukan padamu kawan,
kisah tentang perjalanan menuju puncak penuh makna. Perjalanan yang mengajarkan
tentang alam kita yang indah, permai dan misterius.
Ya kawan, kisah di jalur pendakian pegunungan Hyang ini menyimpan pesona tak kepalang
main-main. Fantastis! Sungguh novel beraltitude 3088 yang menyenangkan plus kaya
pengetahuan adanya.
Siapkan dirimu Kawan, dengan
perasaan menggebu, antusias yang bergelora, jika perlu segera dengan keril atau
daypackmu, kebutuhan pribadimu, makanan dan minuman untuk bekalmu. Bersama
Altitude 3088 kita akan diajak
mengikuti perjalanan delapan orang yang terbentuk menjadi tim pendakian.
Hirarki kisah
ini terbentuk berdasarkan hasil kolektif untuk memudahkan sharing-cost pendakian puncak Argopuro. Delapan orang
itu menentukan Dewo si petualang
sejati, bertubuh tinggi dengan berat badan ideal sebagai ketua Tim. Dewo yang
berteman dengan Fathur, Nisa dan Dimas juga mengajak teman lainnya. Fathur si wartawan yang berpostur kurus
tinggi, mengajak temannya dari Jakarta, yaitu Rafli si fotografer yang juga bertubuh atletis. Nisa si gadis periang sekaligus penakut, mengajak teman bernama Sonia,
gadis asli Manado yang berkulit paling terang dan satu-satunya wanita yang
tidak berkerudung. Sedangkan Dimas
si pengusaha muda sekaligus novelis yang bijak, mengajak temannya yang bernama
Acil dan Ajeng. Acil asli Solo, si
pengusaha garmen yang bertubuh mungil dan didaulat sebagai guide pendakian. Serta Ajeng yang juga asli Solo, berprofesi sebagai biologist
super sibuk yang merangkap sebagai koki dalam ekspedisi altitude 3088.
Siapa lagi, kalau bukan: Azzura
Dayana, penulis asal Pelembang, yang kembali mengajak kita –para pembacanya-
merasakan petualangan mendaki gunung. Tak tanggung-tanggung, setelah Altitude 3676 Takhta Mahameru yang bertaburan hikmah, kini giliran Altitude 3088 yang
akan mengajak kita menjejaki Argopuro -pendakian panjang- selama kurang lebih lima hari
menuju puncak Rengganis yang misterius.
Kedua alis Ajeng terangkat.“Dan di gunung itu, katanya kita masih bisa melihat reruntuhan situs peninggalan sang puteri. Ada arca-arca dan bekas istananya. Walaupun memang tidak ada keterangan yang utuh tentang situs-situs itu.”“Serius kamu, Dewo? Di gunung ada bekas istana?”Dewo mengangguk, meyakinkan.“Aku jadi penasaran ingin melihat sendiri jejak-jejak itu di sana. Walaupun agak sedikit mencekam, ya, ceritanya? Ngomong-ngomong, siapa nama sang puteri dari Majapahit itu, Wo?”“Namanya Dewi Rengganis.”“Nama yang indah,” Ajeng termenung sebentar. Ternyata menarik juga gunung yang akan mereka daki kali ini.” (Hal.13)
Kisah berdurasi 228 halaman ini
merupakan potret perjalanan mereka yang dimulai dari setapak peradaban Baderan menuju
lintasan penuh lika-liku. Kita akan diajak
menjengguk Mata Air Pertama, Sabana Alun-Alun Kecil, Alun-Alun Besar, Cikasur,
Cisentor, Rawa Embik, Sabana Lonceng, Titik Triagulasi menuju pucak Argopuro,
puncak Rengganis dan puncak Arca, hingga kembali lagi menuju peradaban Bremi.
Secara
keseluruhan, dalam novel ini juga menyajikan edukasi yang berbobot. Pendakian
yang dilakukan memberikan taburan informasi yang bermanfaat bagi kita untuk
melakukan persiapan dan pendakian. Sensasi dan gelora pengalaman
yang disuguhkan serta-merta mengajak kita mengikuti petualangan real -senyata-nyatanya pendakian di
rimba belantara. Setting
pegunungan Argopuro dieksplorasi dengan detail. Meskipun kehadiran delapan
karakter dengan porsinya masing-masing yang menarik kurang dieksplorasi untuk
melunakkan dialog para tokoh yang terasa kaku
dengan umur persahabatan mereka. But, all is Ok, Friends! Everything was simply perfect.
Mampukah mereka menaklukkan
Rengganis? Apakah alasan Acil yang secara mendadak tidak ingin melanjutkan
pendakian menuju puncak Argopuro? Apakah yang terjadi dengan Sonia yang justru
bersikeras ingin menyusul Acil. Lantas apakah yang terjadi dengan salah seorang
dari mereka yang meninggalkan tenda dan menghilang dengan dalih menyambut tabir
jamuan sang Dewi Rengganis.
Maha Indah Dia yang hadirkan ini....Sejuta edelweiss dan bentangan sayap merakBelasan sabana hijau saling rangkaiSungai-sungai murni yang mengalir sampai ke hatiMaha Misterius Dia yang jadikan ini....Hutan berkilau embun dan danau berkabutPuing-puing istana dan tempat tetirahMatahari terbit di tanah tinggiMalam-malam berlapis tanyaMemang ... ini bukan gunung biasa. (Hal.5)
Terimalah sajak manis untuk
menyambutmu itu, kawan. Dan, Mari kita
rasakan!
Nikmatilah segera
kisah mereka, Kawan: karena di Altitude 3088, sekisah pentas dari Rengganis
akan terjawab.
Penulis Novel : Azzura Dayana
Ilustrator :
Naafi Nur Rahma
Penerbit :
Indiva Media Kreasi
Cetakan :
Pertama, Syawal 1435 H/ Agustus 2014
Jumlah halaman : 232 halaman
ISBN : 978-602-1614-26-6
*Resensi ini
diikutkan lomba menulis resensi buku karya Penulis FLP dalam rangka Milad
FLP ke-18.
Salam Berbakti, Berkarya, Berarti ^^.
wah. terima kasih kembali sudah berkunjung, kak Azzura Dayana;)
BalasHapusFakta dan opini ny yg mn
BalasHapus