Penulis Novel : Azzura Dayana
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Cetakan :
Pertama, Juli 2013
Jumlah halaman : 416 halaman
ISBN : 978-602-8277-92-1
Pada altitude 3676
Aku melihat
ketulusan cinta itu
Membentang di
puncak mahameru
Aku pun tak
ragu lagi
Untuk bicara
jujur padamu
Bahwa aku pun
inginkan
kehejatian itu
“Kita mendaki bukan karena kekuatan diri sendiri. Kita mengalahkan diri sendiri. -Edmund Hilary”
Membaca novel
Altitude 3673_ Takhta Mahameru, sukses membuat saya mengiris bombay di pelupuk
mata: “Sadis gak?”
“Segitunya,
ya?”
“He’eh....!”
“Saya janji gak
akan spoiler disini, tapi curcol aja
ahhaha.. jadi cerita awalnya, Altitude 3673_ Takhta Mahameru ini saya kenal terhitung
sejak novel ini memenangkan lomba Novel Republika tahun 2012 –entah gimana
caranya saya agak lupa. Saya mengenal novel itu dan sempat membacanya sekilas
di toko buku. Mungkin belum jodoh, karena saya belum berkecukupan untuk
memboyong novel yang saat itu masih berjudul Takhta Mahameru.
Seiring
berputarnya rotasi bumi, beberapa kali saya kunjungi lagi toko buku itu untuk
memboyong novelnya mbak Azzura Dayana itu. Eh, dengan sesal hati, ternyata
novel itu tidak ada lagi di toko buku. Lagi, lagi, mungkin jodoh yang masih
enggan bertepuk tangan. Hasrat untuk memiliki Tahta Mahameru di peraduan pun
sempat lenyap dari sanubari. Sesekali masih teringat nostalgia, tentang satu
alasan kegigihan saya ingin memiliki novel itu, tak lain bersebab perasaan jatuh
cinta dengan Mahamerunya. Meskipun terdapat pencitraan yang sama tentang
Mahameru (seperti pada novel 5 cm yang
bernotabene latar belakang pendakian Gunung Semeru). Jelas terdapat nilai
beda dari novel ini, misalnya saja sisi setting kutu loncat yang kaya dengan
ekplorasi makna.
Dalam Altitude
3673 tak cukup dengan setting Ranu Pani dan pegunungan Semeru saja, namun ada
suguhan untuk menjelajah sampai ke Bira di Sulawesi. Saat sekilas itu –yang belum
berjodoh itu- hanya pemahaman begitu yang masih saya terima. Sehingga apatah
secara tidak langsung menyadarkan saya, jika saatnya jodoh harus bertemu maka
bertemulah dengan cara yang tak terduga-duga. *Eh?
Kabar gembira
ternyata dari Indiva Pres yang merepublish buku Islam Terbaik kategori Fiksi
Dewasa dengan tajuk “Altitude 3676 -
Takhta Mahameru”. Sekelumit kenangan nostalgia memaksa saya untuk semakin
bersemangat memiliki wujud baru dari Tahta Mahameru yang pernah membuat saya
meringis. Hamdalah, garis jodoh itu
terlukis indah jugalah melalui perantara Bulek saya yang ikut mempromosikan
novel ini.
Usut-usut, seketika ada yang berdesir
menyelinap dalam kenangan tentang Tahta Mahameru. Jelaslah mata saya terbelakak.
Takhta Mahameru merupakan incaran saya. Bertukar kisah denganya pun terjadi
syahdu:
“Lek... asyik
novelnnya, kan?, dari Ranu Pane di Malang ke Tanjung Bira di Makassar. Serasa
enak banget itu alurnnya, diangankan kalau jalan-jalan itu kok ya mudah loh!
Gak Akan sulit dan selalu ada hal baru yang akan kita dapatkan.”
“iya, begitu
lengkap dan elegan! Kaya makna dan hikmah tak kepalang.”
Sampai singkat
kisahnya, Bulek saya yang baik memberi izin untuk membajak Takhta Mahameru-nya.
Dan langsung menyerahkan Takhta Mahameru itu pada saya, hehaa, maksudnnya ya
novel Altitude 3676 itu. Hingga segeralah saya santap dengan urutan ingatan penggalan
alur cerita yang bersemayan di ingatan. Sampai menemukan ritme yang pas,
barulah saya mulai nyambung dan menikmatinya dengan kalap. Alhamdulillah.
Altitude 3676,
ya masih tentang Ikhsan yang sedang bertanspormasi dengan kegalauaan hidup
masa-lalunnya atau dengan pilihan masa depan yang menantinnya. Tentang Faras,
si gadis Ranu Pane -yang hasil telisik saya juga bertanspormasi bertambah
solehahnya. Kemudian Faras menjadi karakter yang lebih berani dan “kuat” dengan
diri dan “sekitarnya”. Tentang Maretta, si adik tiri Ikhsan yang juga menjadi
temat perjalanan Faras. Dia menyebut abang tirinnya itu sebagai monster.
Dari novel
Altitude 3676 memberikan begitu banyak taburan inspirasi, kekayaan eksplorasi
yang detail, alur kisah yang mendayu ke dalam, dan konfik tokoh yang waw serta merta akan membuat kita
sesekali membelakakan mata untuk terkaget, lantas juga tersenyum karena
tergelitik. Hal yang paling melekat dalam ingatan saya adalah sensasi di bagian
ending: yang menyadarkan saya, betapa novel ini menjunjung tinggi ingatan untuk
lebih khusyuk bertadabur ayat-Nya dalm surah Al-a'raf -tempat tertingi.
Hal itu membuat
jiwa saya serasa ikut meleleh. Ini novel emang bener-bener punya altitude. Kemudian, berhubung dengan
jawaban dari pertannyaan ikhsan tentang: sebelas alasan kenapa harus solat.
Dijawab dengan logika hebat yang dipahamkan oleh Faras dengan sanggat anggun.
Sekali lagi, meyakinkan kita novel ini memang punya altitude.
Qoute yang oke juga
bertaburan di dalamnya, diantaranya adalah:
“Hanya
orang-orang dengan rahasia-rahasia dalam hati mereka yang mampu meramalkan
rahasia-rahasia di dalam hati kita" (kahlil Gibran)
“Pertanyaanyang
pernah ada di bumi ini yang hingga kini kuanggap memusingkan adalah ketika ada
orang yang bertanya apakah kamu bahagia dengan hidupmu? Apa sih pentingnnya
menannyakan hal itu" (Hal. 131)
"Orang
dinilai bukan dari pencapaiannya, tapi mereka dinilai dari apa yang ingin
mereka capai. Apa yang mereka cita-citakan. Kamu tidka dinilai dari benda hebat
apa saja yang sudah berhasil kamu buat, bukan dari gunung terjal mana saja yang
sudah kamu daki, bukan lautan buas mana sja yang sudah kamu arungi. Semangat
kamu untuk meraihnnya yang membuat kamu hebat. Ketekunan kamu, kerendahan hati
kamu setelah pencapaiaan itu, serta tujuan dan hikmah yang ingin kamu dapatkan,
itu yang terpenting. Kalau kamu berhasil mencapai sesuatu dengan bantuan orang
lain, jagan mengatakan itu adalah perjuangan yang kamu lakukan sendiri." (Hal.
176)
“Di gunung,
kamu akan melihat setiap orang dalam wujud aslinnya. Karakter orang akan tampak
jelas, dengan segala kelebihan dan kekuranngannya, dengan segala kebaikan dan
keegoisannya. Kuat atau tidaknnya dia, mandiri atau manjannya, rewel atau
tegarnnya. Semua akan tampak di gunung.”
Kan keren kan?
Segeralah,
rasakan sensasi altitude 3676. Pastinya reders akan terpukau dengan
sensasi-sensasi beraltitude yang disajikan mbak Azzura Dayana ini. Dan, For your information sebelas alasan
untuk solat akan juga terjawab di dalam Altitude 3676 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar