Pagi hari yang sangat mengharukan.
Saya sudah curiga bahkan sejak tiga hari sebelumnya, bahwa saya akan masuk fase pra period. Bukan cuma bermaksud memikirkan diri sendiri dan membenarkan hasrat pribadi, hanya saja saat begini entahlah ingin menjadi fase khusus untuk merasa baik-baik saja dengan treatment yang tepat. Kalaupun sempat dibilang egois, yagpp, mohon maaf gak usah didebat apapun juga gpp ya.
Saat sedang menulis jurnal ini, saya dalam situasi dominan sedih dan terlalu banyak overthingking. Ada banyak tangisan, tidak hanya untuk kesedihan, namun juga untuk semua perasaan yang saya ejakan gejolaknya dalam ruang privasi sendiri. Bahkan kemarin, air mata saya tiba-tiba menetes sampai saya sesungukan di sepeda motor saat melihat barisan anak kecil dengan motif tas yang seragam, juga dengan model pangkas plontos yang juga seragam. Wallahuallam. Masuk praduga saya bahwa mereka berasal dari panti asuhan di sekitar daerah itu.
sepertinya memang akan begitu ya: ada satu perasaan yang jadi lebih dominan dari kumpulan rasa yang berkesinambungan dalam diri sendiri.
Rute aktifitas harian rasanya berlalu harike hari... ada hari yang terasa baik, bisa dikendalikan dan lantas berganti rasanya menjadi bertolak belakang.
Perihal mengontrol ego diri seperti menyelesaikan tantangan harian. Jalan ya jalan. Fokus ya tetap wajib. Ya, sekali-kalinya perlu ferleksi dalam mawas diri.. dari keadaan yang terjadi. Mencoba hadir utuh kembali dan sadar kondisi saat ini dan hari ini saja.
Satu kuncian penyelamat. Seperti hasil renungan dari pelajaran keseimbangan Zen, nanti saya akan ulas hasil bukunya disini ya.
Kalau ada istilah keistimewaan untuk si paling pms-an. Mungkin bisa sangat sangat relate untuk hari ini. Nyamuk hinggap aja rasanya ihh bisa kali yaaa nguji diri. astagfirullah.
Saya sadari untuk gejolak ini. juga dengan sangaaat was-was saya pelajari polanya. agar saya sadar benar bahwa saya HARUS terus belajar mengendalikan diri.
Bissmillahirrahmanirrahim. Mau janji ih sama diri sendiri :)
Dimulai dengan orang terdekat yang sangat mungkin terhubung dengan kondisi ini. Pertama, ayah saya di rumah. 24/7-nya masih dalam perawatan dan pantauan saya dengan sewajarnya:) sebelum sahur tadi, saya ngecek ayah masih tidur. Badannya meringkuk kedinginan dan seperti tersentak. Ada geluduk perasaan saya menjadi mewek, reaksi tubuh saya terdetak haru, pun tiba-tiba juga mata saya mengeluarkan air mata. Semoga Bapak tetap nyaman dan sehat-sehat menjalani hari-hari tuanya. Serta, banyak doa, harap kemampuan dan sabar saya sebagai anak agar membuatnya juga merasakan nyaman.
Seminggu lalu abang saya dan keluarganya datang dan menginap di rumah. Mereka berziarah untuk Mamak. Sewajarnya kami bersamaan sahur saat hari pertama puasa. Semoga, kelak ada lagi hari yang lebih baik dan semakin nyaman bersamaan berkumpul lengkap dengan keluarga abang kedua dan istrinya. Aamiin.
Kepada orang-orang pilihan yang menjadi lapisan teras lingkaran hijau bagi saya. Orang-orang terdekat yang masih biasa melekat, berkabar hangat dan bertutur porsinya sebagai sahabat. Doa-doa pengharapanku juga ingin melangit pada mereka. Setiap sosok dalam masing-masing harinya yang masih bersentuh dan bersinggung hangat sewajarnya dengan saya.
Terkhusus seorang yang masih berjuang dengan dirinya, si cerminan tampias gejolak diri saya. Banyak doa kesehatan dan bahagia, selalu kuat, ginuk-ginuk lucuk untuknya. Kelak semoga mampu mambawa banyak bekal, untuk jalan panjang kehidupan yang bertumbuh bersamaan dengan saya. Amiin.
Sesahabat saya bersosok hati hangat yang saya syukuri adanya menemani ruang persahabatan dengan nyaman. Saya sadari, porsinya sangat berharga dan bermakna untuk saya. Banyak doa-doa yang juga saya langitkan untuk kebahagian dan nyaman setiap sosoknya. Saya harus sering menyadarkan diri: bahwa saya sangat sayang dan masih butuh bertumbuh banget dengan mereka. Semoga banyak ruang dan waktu juta-juta hari selanjutnya. Untuk diri masing-masing dapat saling mengisi dan mendukung kebersamaan kasih yang nyaman. Amiin.
Hari ini sedang puasa kali keenam bulan Ramadhan 2023. Bertepat, hari kedua puluh delapan bulan Maret.Saat menuliskan ini, saya masih libur sekolah berseteru alergi. (Dalam satu bulan ini saya sampai minum dua jenis antibiotik) Ya memang gak apaa sih. Saya akan selalu sehat, cukup sepenuhnya dan baik-baik saja. insyaAllah!!
Suasana berganti terasa mulai menyenangkan. Di luar hujan rintik-rintik, sudah bersenandung romantis. Saya sambil menonton konser virtual youtubenya Yura Yunita dengan seterus playlist lainnya.
Semoga jurnal ini jadi afirmasi yang bisa saya ingat untuk hari lainnya.
Kesadaran diri dan rasa kebersyukuran begini sesadar-sadarnya bisa saya rasakan sendiri.
Ohiya, bahkan saya melihat cara ini bisa terurai dalam tulisan begini. Semoga jejak arsip ini bisa buat saya nyaman bertumbuh menulis untuk diri saya sendiri lagi. Dengan laman jurnal ini, semoga banyak luap perasaan dan pikiran yang semogaaaa lagi memandu saya untuk mampu mengisi diri dengan harapan yang baik.
Saya masih terharu senyam-senyum sambil nulis begini.
Saya sayang banget sama diri saya yang sensitifnya bisa kooperatif begini. Terasa ada bangganya deh.
hahahah :)
Terima kasih sudah menulis ini
Aku kepada Aku.
Untuk kalian, terima kasih sudah membaca ini.
*puk puk online
tetap semangat dan sehat selalu ya kak :D
BalasHapusTerima kasih, semangat juga ya :P
Hapus